- Kategori : Makalah Epid Bencana ( Microsoft Word)
- Kode : MEB 2009-05-MW-003
- Judul : DBD Penyakit Dengan Potensi Wabah Tinggi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit infeksi/menular masih merupakan salah satu maslah kesehatan yang utama di Indonesia. Peranannya dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat cukup besar karena sampai saat ini penyakit infeksi masih termasuk ke dalam salah satu penyebab yang mendorong tetap tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia.
Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, tingkat kesehatan masyarakat di Indonesia belum begitu memuaskan. Hal ini dapat dilihat antara lain dari masih tingginya angka kematian dan masih rendahnya angka usia harapan hidup rata-rata. Jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat masihmencerminkan penyakit dari negara yang sedang berkembang. Diperkirakan dari sekitar 60% dari penduduk yang sakit mengidap penyakit menular.
Masih dominannya penyakit menular dalam komposisi penyakit yang ada di Indonesia tentu tidak menggembirakan. Sebagai akibat dari tingkat pendidikan masyarakat yang belum memuaskan dan ditambah lagi dengan keadan lingkugan yang kurang terawat, menyebabkan pelbagai penyakit menular tersebut mempunyai potensi untuk menjadi wabah.
Wabah merupakan suatu keadaan darurat yang perlu segera diatasi. Keadaan wabah jika telah menjangkau daerah yang luas,tidak hanya mempengaruhi keadaan kesehatan masyarakat, tetapi juga keadaan sosial, ekonomi, politik bahkan ketahanan nasional.
Ditinjau dari sudut kesehatan masyarakat, munculnya wabah adalah suatu malapetaka. Akibat yang ditimbulkan bukan saja akan dapat memperburuk tingkat kesehatan masyarakat itu sendiri, tetapi juga akan mempengaruhi program-program pembangunan yang lain.
Untuk mencegah dan mengatasi keadaan wabah, banyak hal yang harus dilakukan. Salah satu di antaranya ialah melakukan Penanggulangan Keadaan Wabah itu sendiri. Apabila penanggulangan ini dapat dilakukan sejak awal oleh setiap unit pelayanan kesehatan, peranannya amat besar sebagai penangkal tinbulnya bencana yang lebih besar.
Demam Berdarah Dengue atau lazim disebut Demam Berdarah menjadi pembicaraan yang hangat belakangan ini. Di tempat umum, seperti di pasar, di perkantoran.
Memang penyakit Demam Berdarah ini mengalami kenaikan insiden dalam bulan-bulan terakhir ini sehingga dimasukkan ke dalam kategori Kejadian Luar Biasa. Selama hampir dua abad, penyakit dengue digolongkan sejajar dengan demam, pilek, atau diare, yaitu sebagai penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Namun sejak timbulnya wabah Dengue di Filipina pada tahun 1953-1954 yang disertai renjatan, perdarahan saluran cerna, dan berakhir dengan meninggalnya penderita, maka pandangan ini pun berubah. Dan sejak itulah istilah Haemorrhagic Fever atau Demam Berdarah digunakan. Kenyataan sekarang ialah bahwa penyakit ini menempati urutan kedelapan kesakitan Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit menjadi kewalahan dalam menerima pasien DBD. Untuk mengatasinya pihak rumah sakit menambah tempat tidur di lorong-lorong rumah sakit serta merekrut tenaga medis dan paramedis. Merebaknya kembali kasus DBD ini menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian menganggap hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan sebagian lagi menganggap karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan merespon kasus ini.
Sejak Januari sampai dengan 5 Maret tahun 2004 total kasus DBD di seluruh propinsi di Indonesia sudah mencapai 26.015, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang (CFR=1,53% ). Kasus tertinggi terdapat di Propinsi DKI Jakarta (11.534 orang) sedangkan CFR tertinggi terdapat di Propinsi NTT (3,96%).
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah gambaran kejadian wabah itu?
2. Mengapa DBD dapat dikategorikan sebagai penyakit wabah?
3. Bagaimanakah pencegahan, penanggulangan wabah DBD?
4. Kebijakan-Kebijakan apa saja yang telah diambil pemerintah untuk mengatasi wabah DBD?
Daftar Pustaka : 7 (1989- 1995)
Kata Kunci : Wabah DBD, DBD Berpotensi Wabah, Penyakit DBD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar