- Kategori : Makalah Current Issue EPID ( Microsoft Word)
- Kode : MCI EPID 2009-05-MW-003
- Judul : Enterovirus 71 (Flu Singapura)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Enterovirus pertama kali ditemukan tahun 1969. Sejak saat itu, virus ini menjadi kasus sporadik di beberapa bagian dunia seperti Brazil, Eropa, Australia, Malaysia, dan Taiwan. Enterovirus kembali mewabah dan menyebabkan kematian pada tahun 1997 di Malaysia dan Taiwan pada tahun 1998.
Kejadian di Taiwan adalah yang terbesar. Dari Maret sampai Desember 1998, telah terjadi 129.106 kasus yang dilaporkan. Namun, angka pastinya kemungkinan mencapai 1.483.997 kasus yang mungkin terjadi di Taiwan. Infeksi itu dapat menyebabkan demam, kulit melepuh di mulut dan kulit memerah di tangan dan kaki. Anak-anak sangat rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum cukup kuat.
Penyakit mulut,tangan, dan kaki (HFMD) akibat Enterovirus (EV71) yang merebak di China saat ini tidak akan menjadi epidemik seperti virus SARS. Perkiraan itu diungkapkan doktor tersohor China, yakni pakar penyakit pernapasan Zhong Nanshan kemarin. Saat ini, penyakit HFMD telah menewaskan 28 orang di China yang sebagian besar anak-anak. Penyakit HFMD yang disebabkan EV71 itu membuat kondisi pasien kritis dengan tanda-tanda demam tinggi, kelumpuhan, dan peradangan otak. “Situasinya sangat berbeda dengan SARS.Saat ini,penyakit itu telah didiagnosa dan dilakukan tindakan pencegahan sehingga tidak akan seperti epidemi SARS,” kata Nanshan dalam artikel yang ditulis dalam situs Pemerintah Provinsi Guangdong, bagian selatan China, tempat SARS
Ditemukan pada 2002. China pertama kali menemukan wabah penyakit SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome pada 2003.Wabah SARS saat itu mengakibatkan Wali Kota Beijing dan Menteri Kesehatan China dipecat. Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa kasus penyakit HFMD telah mencapai 15.799 kasus, meningkat dari 12.000 kasus pada Selasa (6/5). Tidak dijelaskan apakah peningkatan jumlah kasus HFMD itu akibat penyebaran penyakit yang cepat atau masalah teknis pemberitaan. Penyakit tangan,kaki,dan mulut juga merebak di wilayah lain Asia. Singapura melaporkan, terjadi peningkatan kasus sebesar 75% menjadi 10.490 kasus tahun ini dibandingkan tahun lalu. Kementerian Kesehatan Vietnam melaporkan, ada 3.000 kasus dalam empat bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut melampaui kasus yang dilaporkan pada 2007. Sepuluh anak-anak di Vietnam meninggal akibat penyakit HFMD itu. Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan,jumlah kasus HFMD meningkat dari tahun sebelumnya. “Tahun lalu,wabah EV71 terjadi pada 2000, saat itu ada tiga orang tewas dari 200.000 kasus HFMD,”ungkap Pemerintah Jepang. Penyakit HFMD dengan gejala panas tinggi, luka di mulut, dan ruam-ruam melepuh merupakan penyakit yang banyak dialami bayi dan anak-anak.Namun, penyakit semacam itu umumnya tidak mengakibatkan kematian. Karena itu,ketika gejala yang sama dialami penderita HFMD, banyak yang mengabaikannya. Hingga kini,tidak ada vaksin atau antivirus untuk mencegah atau mengatasi EV71. Penyebaran virus terjadi melalui kontak dengan cairan atau feses penderita. Korban tewas terbaru HFMD di China adalah seorang bayi perempuan berusia dua tahun di Provinsi Hunan dan bayi laki-laki berusia tiga tahun di wilayah Guangxi. Mereka merupakan korban tewas pertama di daerah tersebut. Wabah HFMD di China berpusat di Fuyang, daerah miskin di Provinsi Anhui.“Sebelumnya, tidak pernah ada korban tewas di kota itu dalam lima tahun terakhir. Situasi di sana awalnya stabil,” ungkap Xinhua. Pejabat kesehatan China menjelaskan,wabah paling parah biasanya terjadi pada Juni danJuli.Diamemperingatkan, kasus HFMD saat ini belum mencapai puncaknya. Harian The China Daily mengecam krisis HFMD terjadi akibat kelambanan Pemerintah Fuyang dalam bertindak. “Pemerintah Anhui telah menghukum 10 dokter akibat mal praktik atas wabah penyakit itu,”ungkap surat kabar tersebut. Dalam salah satu kasus, dua orang dokter mendapat peringatan keras akibat menunda pemindahan seorang pasien HFMD ke rumah sakit yang lebih besar. Saat itu, pasien menderita demam sangat tinggi. Pada kasus lain, seorang dokter didenda karena memberi suntikan kepada 17 anak yang diklaimnya dapat mencegah EV71. Di Beijing,dua taman kanak- kanak ditutup setelah ada sejumlah anak menunjukkan gejala penyakit HFMD.Namun, Beijing News melaporkan, tes laboratorium belum mengonfirmasi apakah itu merupakan strain virus EV71.
Berdasarkan latar belakang di atas, kami mengangkat bahasan makalah dengan judul “ Current Issue Hand, Foot, Mounth Disease ”.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah gambaran epidemiologi penyakit Enterovirus 71.
2. Bagaimanakah etiologi dan transmisi penularan penyakit Enterovirus 71.
3. Bagaimanakah upaya penanggulangan penyakit Enterovirus 71.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui gambaran epidemiologi penyakit Enterovirus 71.
2. Mengetahui etiologi dan transmisi penularan penyakit Enterovirus 71.
3. Mengetahui upaya penanggulangan penyakit Enterovirus 71.
Daftar Pustaka : 4 (2005)
Kata Kunci : Penyakit Flu, Flu Singapura, Enterovirus 71
Tidak ada komentar:
Posting Komentar