- Kategori : KTI (Microsoft Word)
- Kode : KTI-2009-05-MW-003
- Judul : Pengolahan Kotoran Ternak Melalui Teknik Biogas Untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan
INTI SARI
Evyanti Muas Saputri, dkk. 2006. Pengolahan Kotoran Ternak Melalui Teknik Biogas Untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan. LKTM Bidang IPA. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memperoleh informasi tentang faktor fisis yang mempengaruhi dalam pembuatan biogas dan desain pembuatan unit biogas serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis tulisan dalam karya tulis ini bersifat Library Research. Objek tulisan adalah pengelolaan kotoran ternak melalui teknik biogas untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan literatur yang relevan dengan masalah yang dikaji. Literatur berupa buku, jurnal hasil penelitian, baik cetak , elektronik maupun dan internet. Prosedur penulisan dimulai dengan tahap pengumpulan data/informasi, penyeleksian data dari literatur kemudian dianalisis secara deskriptif.
Banjir merupakan masalah tahunan yang melanda Indonesia sebagai negara berkembang yang disebabkan oleh tumpukan sampah menghambat tempat-tempat mengalirnya air, seperti kali, danau, sungai, dan parit serta selokan. Sampah organik seperti kotoran ternak yang tercecer di peternakan akan terkikis oleh air hujan dan akan mengkontaminasi peraiaran. Hal ini membawa dampak bagi persebaran penyakit yang berlansung cepat karena didukung dengan keadaan lingkungan yang tidak hygienis. Sehingga, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta lingkungan perlu adanya pengolahan terhadap sampah khususnya sampah organik (kotoran ternak). Teknik Biogas merupakan alternative solusi dari masalah tersebut.
Biogas merupakan kumpulan gas yang diperoleh dari bahan-bahan organik, seperti kotoran hewan, kotoran manusia, atau sampah, yang direndam di dalam air dan disimpan di dalam tempat tertutup atau anaerob (tanpa oksigen dari udara). Gas bio tersebut mengandung sejumlah gas diantaranya metana (CH4), karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2), karbon monoksida(CO), oksigen (O2),dan hidrogen sulfida (H2S). Masing-masing desain alat penghasil biogas yang terdiri dari model sederhana, model vertikal, dan model horizontal memiliki kekurangan dan keunggulan. Namun, model horozontal yang lazim digunakan karena kapasitas gas yang dihasilkan lebih besar dan kontinu, serta pengisiannya dapat dilakukan secara kontinu.
Daftar Pustaka : 20 (1978-2002)
Kata Kunci : Pengelolaan Kotoran Ternak, Teknik Biogas, Peningkatan Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar